MAKALAH
STRUKTUR PASAR
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN MONOPOLI
By
Muhammad Romi
BAB
I
Secara ilmu ekonomi pasar digolongkan
dalam empat bentuk/organisasi, yang disbut struktur pasar. Struktur Pasar
adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk
yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar
atau masuk ke dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan
sebagainya. Struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu : pasar
persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar monopoli, dan pasar
oligopoli (Naufal, 2020).
Struktur pasar akan menentukan perilaku perusahaan di pasar dan perilaku perusahaan akan menentukan berbagai aspek dari kinerja perusahaan (Martin, 1988). Teori Structure Conduct Performance (SCP) meyakini bahwa struktur pasar akan mempengaruhi kinerja suatu industri. Aliran ini didasarkan pada asumsi bahwa struktur pasar akan mempengaruhi perilaku dari perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri secara agregat seperti yang diungkapkan oleh Gilbert, 1984. Stuktur pasar industri merupakan variabel yang penting untuk mempelajari ekonomi industri karena struktur pasar industri akan mempengaruhi perilaku dan kinerja perusahaan yang ada dalam industri. Struktur pasar juga penting karena menentukan perilaku perusahaan yang ada dalam industri. Pada akhirnya perilaku tersebut akan menentukan kualitas kinerja industri. Dari definisi Bain dapat diketahui bahwa dalam struktur pasar inilah bentuk-bentuk pasar pada ekonomi industri secara empirik di terapkan. Dengan mengetahui struktur pasar, maka akan dapat diklasifikasikan suatu bentuk pasar apakah mendekati persaingan persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistis atau oligopoli. Struktur pasar adalah bentuk pasar dalam dunia yang sesungguhnya (Kennedy, 2018).
Peranan pangsa pasar seperti halnya elemen struktur pasar yang lain, adalah sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan. Hipotesa umum mengatakan adanya hubungan antara tiap pangsa pasar perusahaan dengan tingkat keuntungannya (Wihana, 2008). Struktur Pasar adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan sebagainya. Struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu : pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar monopoli, dan pasar oligopoli. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dimana mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling ideal karena struktur pasar ini menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang paling optimal atau efisien.
Monopoli adalah komponen utama yang akan
membuat kekayaan terkonsentrasi ditangan segelintir kelompok sehingga dapat
menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi. Kepemilikan dan penguasaan aset
kekayaan ditangan individu adalah sesuatu yang diperbolehkan. Namun demikian
ketika kebebasan tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan praktek-praktek
monopolistik yang merugikan, maka adalah tugas dan kewajiban negara untuk
melakukan intervensi dan koreksi (Schiavo, 2014).
BAB
II
Dalam Kennedy (2018)Struktur pasar
merupakan karakter suatu pasar yang mempengaruhi strategi persaingan dan
penentuan harga dari pasar. Struktur pasar dapat juga dipahami sebagai bagian
strategis yang relatif permanen dari lingkungan perusahaan yang akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja perusahaan di suatu
pasar. Jadi struktur akan mempengaruhi pola perilaku perusahaan di pasar yang
selanjutnya akan mempengaruhi kinerja (Bain dalam Martin, 1988). Ada empat
struktur pasar yaitu :
1.
Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar dikatakan persaingan
sempurna apabila,
(1) terdapat sejumlah penjual dan
pembeli, sedemikian rupa sehingga tindakan seorang individu tidak dapat
mempengaruhi harga,
(2) produk dari seluruh perusahaan dalam
pasar adalah homogen,
(3) terdapat mobilitas sumber daya yang
sempurna,
(4) informasi yang sempurna tentang
harga dan biaya yang sekarang dan yang akan datang.
Dalam pasar persaingan sempurna, harga
hanya ditentukan oleh perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran pasar.
Sehingga perusahaan merupakan penerima harga (price taker). Perilaku free entry
dan free exit pada pasar persaingan sempurna mengakibatkan tidak adanya tingkat
konsentrasi pada pasar tersebut. Karena dalam kenyataannya bentuk pasar ini
sangat sedikit dan tidak mudah menmukan dengan bentuk yang sesuai dengan
ciri-cirinya, maka dalam analisis ekonomi dibentuk asumsi-asumsi suatu struktur
pasar persaingan sempurna, yaitu :
1. Terdapat
sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak
produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok
produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli juga sangat banyak sehingga secara
individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi
mekanisme di dalam pasar.
2. Produk
yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan sebagai
gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogen/identik. Ini
berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen
yang lain bersifat substitusi sempurna. Oleh karena itu, para pembeli tidak
dapat membedakan produk- produk dari produsen yang berbeda.
3. Setiap
produsen adalah pengambil harga (price taker). Implikasi dari kedua asumsi
di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga
pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan
demikian setiap produsen hanya menerima harga pasar. Produsen dapat menawarkan
produk berapapun jumlahnya dengan harga pasar tersebut.
4. Perusahaan-perusahaan
bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit of firms). Tidak ada
hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
5. Maksimisasi
profit/ keuntungan. Tujuan dari semua perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6. Tidak
ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar
(seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya). Struktur pasar
di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni
(pure competition).
Untuk pasar persaingan sempurna perfect competition)
memerlukan asumsi-asumsi tambahan, yaitu :
7. Mobilitas
faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah
dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi. Dengan kata
lain, terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
8. Pengetahuan
sempurna (perfect knowledge). Semua penjual dan pembeli diasumsikan
mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan
demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi. Informasi
pasar dapat diperoleh dengan mudah didapat dan tanpa biaya.
Dengan demikian dalam pasar persaingan
sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap
sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Pada pasar ini
kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Harga
yang terbentuk benarbenar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Masing-masing pembeli dan penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di
pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah.
2.
Kelebihan dan Kelemahan Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Karena kondisinya dengan asumsi yang
sempurna, di dalam struktur pasar persaingan sempurna akan selalu terwujud
efisiensi. Efisiensi yang dikenal ada dua jenis, yaitu efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif, yang akan dijelaskan berikut ini :
a.
Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus
dipenuhi dua syarat. Syarat pertama adalah untuk setiap tingkat produksi, biaya
yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat
produksi berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada
setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua adalah industri secara keseluruhan
harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada
waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri
mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat
efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksi yang paling minimal.
b.
Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang
sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk
setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan,
pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain
:
1. Persaingan sempurna tidak mendorong
inovasi. Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan
mudahnya oleh perusahaan lain, sehingga tidak ada insentif bagi perusahaan
untuk mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru. Oleh sebab
itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal
(normal profit), karena walaupun pada awalnya perusahaan dapat menaikkan
efisiensi dan menurunkan biaya, namun perusahaan-perusahaan lain dalam waktu
singkat juga berbuat yang sama. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan
teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan
perkembangan teknologi dan inovasi. Selain itu juga, perusahaan-perusahan yang
terdapat pada struktur pasar persaingan sempurna biasanya kecil ukurannya,
sehingga tidak mampu membuat penelitian untuk mengembangkan teknologi yang
lebih baik karena sangat mahal biayanya.
2. Persaingan sempurna adakalanya
menimbulkan biaya sosial. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaan
sumber daya mungkin sangat efisien. Namun ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan. Contohnya dengan adanya pencemaran, dan
sebagainya.
3. Membatasi pilihan konsumen. Karena
barang yang dihasilkan perusahaanperusahan adalah sama semua, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna
mungkin lebih tinggi. Dikatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum. Namun dapat saja ini tidak selalu benar, karena mungkin
saja perusahaan-perusahaan di struktur pasar lainnya mungkin dapat mengurangi
biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi
dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu
rata. Pola permintaan akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya.
Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan
sumber-sumber daya yang efisien. Jika distribusi pendapatan tidak merata maka
penggunaan sumbersumber daya (yang dialokasikan secara efisien) dapat saja akan
lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
4.
Struktur Pasar Monopoli
Monopoli merupakan bentuk organisasi
pasar dimana terdapat perusahaan tunggal yang menjual produk yang tidak
mempunyai substitusi sempurna. Monopoli dapat terjadi karena terdapat hambatan
masuk ke pasar (entry barriers) sehingga monopolis dapat memperoleh laba super
normal dalam jangka panjang. Struktur pasar monopoli mempunyai tingkat
konsentrasi tertinggi (CR=1) dari berbagai jenis pasar.
Menurut Putri (2020), Perusahaan
monopoli inilah yang menajdi penentu harga dipasaran. Menjadi satusatunya
penjual, ia mempunyai “kurva permintaan” (demand curve) yang identik dengan
kurva permintaan dipasaran. Berapapun banyaknya jumlah permintaan yang ada dipasaran
pada harga tertentu, perusahaan monopoli akan dapat memenuhin permintaan itu.
Kurva identik inilah sebagai petunjuk jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli
konsumen pada tingkatan harga yang ada, serta pada setiap harga yang sudah di
tetapkan perusahaan ini menentukan jumlah yang dapat di jualnya. Permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan monopoli yakni jika harga dari barang itu turun
atau murah maka permintaan akan naik dan banyak, sehingga saat perusahaan akan menjual
lebih banyak lagi maka perusahaan akan menurunkan harga yang dipatok. Keadaan
yang diterangkan tersebut adalah perusahaan monopoli murni atau “pure monopoli”(Hasanudin
Pasiama, 2018).
Ciri
– Ciri Struktur Pasar Monopoli
Karena pasar monopoli bisa dikatakan
sebagai pasar yang berbeda atau special,
adapun ciri ciri dari struktur pasar
monopoli yakni:
·
Didalam pasar monopoli hanya ada satu
pejual
·
Produk atau barang yang diproduksi atau
dijual hanya satu satunya tidak ada produk yang mirip.
·
Produsen atau perusahaan monopoli berhak
menentukan harga sesuai keinginannya
·
Perusahaan yang akan masuk kedalam pasar
ini akan mengalami hambatan yang cukup sulit
BAB
III
Kesimpulan
Pada struktur pasar persaingan sempurna,
dalam jangka panjang perusahaan akan mendapat untung normal (normal profit).
Keuntung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan demikian dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu
dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Selain itu dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dalam melakukan pemaksimuman
keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam
jangka panjang keadaan ini juga berlaku, yaitu harga = hasil penjualan marjinal
= biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga
mencapai efisiensi alokatif. Dengan
demikian efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif dapat dicapai dalam pasar persaingan sempurna.
Pasar monopoli merupakan satu satunya
struktur pasar yang sangat sulit dimasuki oleh pasar lainnya bagaimana tidak
pasar monopoli ini hanya ada satu perusahaan atau prosusen didalamnya, dimana
satu perusahaan iitu menjual barang atau jasa yang hanya perusahaan atau
produsen itu saja yang mampu menyediakannya, dalam kata lain produk atau jasa
yang dihasilkannya tidak ada di pasar pasar atau produsen atau perusahaan lainnya
Daftar
Pustaka
Kennedy, P. S. J. (2018). Modul Ekonomi Mikro Pasar
Persaingan Sempurna. Universitas Kristen Indonesia Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, 0–29. http://repository.uki.ac.id/1396/1/8.Modul KKNI Ekonomi
Mikro_Pasar5.pdf
Naufal, R. (2020). Struktur Pasar Persaingan Sempurna. Fakultas
Sains Dan Teknologi Universitas Muhammdiyah Sidoarjo, 1–16.
http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/6996
Putri, D. I. R. (2020). Hubungan Antara Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah (UMKM) Jawa Timur Dengan Struktur Pasar Monopoli. Naskah
Publikasi - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1–21.
Schiavo. (2014). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. 7(2), 39–52.
0 comments: