PERILAKU IMPULSE BUYING DI TOKO ONLINE SHOPEE DENGAN FAKTOR HEDONIC SHOPPING MOTIVATION, PRICE DISCOUNT DAN PEMBAYARAN ELEKTRONIK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja yang konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat, konsep toko online atau e- commerce dapat memangkas banyak biaya operasional karena penjual tidak diharuskan punya toko fisik (Saputra, Sari dan Husein, 2017). Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Perkembangan e-commerce atau toko online tersebut sangat menarik untuk dibahas karena seiring dengan berjalannya waktu, industri telekomunikasi akan semakin berkembang pesat baik dari segi jangkauan layanan maupun kecepatan koneksi internet. (Galindo et al., 2009).
Potensi besar industri e-commerce dipengaruhi oleh gaya belanja online, terut ama oleh generasi millenial. Di era ini millenial sangat suka mencari perbandingan harga, fitur, program promo, kualitas produk dan metode pembayaran digital payment di beberapa e-commerce sebelum memutuskan membeli sebuah barang. Berdasarkan iprice.co.id, menujukkan bahwa Shopee merupakan e-commerce paling populer dan paling sering digunakan oleh konsumen di Indonesia. Shopee adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Indonesia pada tahun 2016.
hopee pertama kali merupakan e-commerce sebagai pelanggan untuk pelanggan (C2C) tetapi telah beralih ke model hibrid C2C dan Bisnis untuk Pelanggan (B2C) semenjak meluncurkan Shopee Mall yang merupakan platform toko daring. Pada tahun 2017, platform ini mencatat 80 juta unduhan aplikasi dan lebih dari 180 juta produk aktif dari lebih dari empat juta wirausaha. Shopee bermitra dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir di seluruh pangsa pasarnya untuk menyediakan dukungan logistik bagi penggunanya. Shopee berkolaborasi dengan berbagai jasa logistik lokal, serta penyedia jasa transportasi daring (smiliarweb.com)
Shopee Indonesia merupakan salah satu mobile marketplace terbesar e-commmerce di Indonesia. Shopee merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman dan cepat dengan sistem pembayaran dan dukungan logistik yang kuat. Shopee memiliki beragam pilihan kategori produk, mulai dari elektronik, perlengkapan rumah, kesehatan, kecantikan, ibu dan bayi, fashion hingga perlengkapan olahraga. Shopee berhasil mempertahankan posisi pertamanya sebagai top e-commerce selama sepuluh kuartal berturut-turut berdasarkan ranking di PlayStore. Shopee merupakan e-commerce terbaik selama sepuluh kuartal berturut-turut berdasarkan ranking di PlayStore (databoks.katadata.co.id). Berikut data yang menggambarkan jumlah pengunjung web Shopee perkuartal dari tahun 2017 sampai 2019 :
Grafik 1.1 Data Pengunjung Perkuartal Shopee
Sumber: Data diolah, 2019 (smiliarweb.com)
Jumlah pengunjung web Shopee selama sepuluh kuartal dari tahun 2019 sampai 2019 terus menunjukan peningkatan yang signfikan. Pada kuartal II 2019 dengan rata-rata jumlah pengunjung Shopee secara bulanan berjumlah sebanyak 90,7 juta pengunjung yang pada kuartal sebelumnya hanya mencapai 75 juta pengunjung. Jumlah tersebut mengalami penurunan pada kuartal III 2019 yaitu sebesar 55 juta pengunjung. Namun, pada kuartal IV 2019, jumlah ini meningkat kembali menjadi 72 juta pengunjung. Jika berdasarkan ranking aplikasi moblie, Shopee telah diunduh sebanyak 50 juta kali melalui aplikasi Google Play dan di Appstore (databoks.katadata.co.id). Hal ini membuat Shopee menjadi aplikasi teratas dengan jumlah unduhan terbanyak. Hal ini menunjukan bahwa Shopee telah menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung ke situs toko online tersebut. Disebutkan dalam iprice.co.id bahwa Shopee menjadi aplikasi paling populer bagi rata-rata pengguna smartphone. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menetapakan Shopee sebagai objek penelitian yang menarik untuk diteliti lebih jauh.
Sepanjang tahun 2019, telah banyak strategi promosi yang dilakukan Shopee untuk menarik konsumen dengan festival belanja online, salah satunya Shopee 9.9 Super Shopping Day pada September 2019 yang merupakan salah satu strategi promosi yang dilakukan shopee. Terbukti bahwa dengan gelaran promosi tersebut, shopee meraih target volume transaksi perdagangan sebanyak 5,8 juta transaksi (Yunus, 2019). Selanjutnya, melalui Shopee 11.11 Big Sale yang resmi diluncurkan pada Rabu 24 Oktober 2019, Shopee menghadirkan kembali semarak festival belanja online dengan Shopee 11.11 Big Sale yang dimulai pada tanggal 25 Oktober 2019 dan mencapai puncaknya pada tanggal 11 November 2019. Hadirnya festival tematik harian Shopee memberikan beragam promo potongan harga dengan gratis biaya pengiriman selama Shopee 11.11 Big Sale berlangsung, konsumen dapat menikmati diskon yang besar dengan gratis ongkir 11 kelipatan, flash sale Rp 11, goyang shopee dengan total koin Shopee 11 miliar dan berbagai penawaran lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari smiliarweb.com melalui laporannya menyatakan bahwa Shopee mencatat sebanyak 70 juta barang terjual dalam program diskon belanja online big sale 11.11 Program ini menetapkan tanggal tertentu untuk memberikan tawaran spesial dalam berbagai bentuk produk menarik di jam tertentu pada tanggal tersebut. Hal ini menimbulkan antusias konsumen yang cukup signifikan dalam merespon event tersebut. Antusias ini dapat terlihat dari data pengunjung website yang mencapai puncaknya pada tanggal 11 November 2019. Berikut data pengujung harian sepanjang bulan November 2019 :
Grafik 1.2 Jumlah pengunjung website Harian di bulan November 2019
Sumber : data diolah 2019, smiliarweb.com
Berdasarkan data diatas, jumlah
pengunjung harian di Shopee terus mengalami peningkatan pada awal bulan sebesar
2.206.000 visitor dan mencapai puncaknya pada tanggal 11 November 2019 yang
mencapai jumlah pengujung sebesar 3.401.000 visitor. Namun, setelah event
tersebut jumlah pengunjung semakin menurun hingga penghujung bulan November
2019. Hal ini berarti bahwa festival belanja online yang dilakukan Shopee dapat
menarik perhatian konsumen dan menimbulkan ketertarikan konsumen untuk
mengunjungi toko online Shopee.
Selanjutnya, pada bulan desember 2019 toko online shopee kembali mengadakan
festival belanja online di dengan “shopee 12.12 birthday sale” dengan
menghadirkan berbagai program potongan harga (discount) diantaranya, gratis
ongkir tanpa minimum pembelian, hadiah Toyota Innova Venturer, midnight
cashback hingga 120%, midnight elektronik sale, midnight fashion sale, midnight
beauty sale, midnight supermarket sale, midnight launch, Shopee Tangkap 120
Juta, uang kembali (cashback) pulsa, tagihan, dan voucher game 90%, voucher
makanan Rp 12 ribu, dan flash sale. Pada puncak 12.12 Birthday sale shopee,
Shopee mencatatkan lebih dari 1,2 juta barang terjual selama sejam pertama
penyelenggaraan hari belanja online nasional (Harbolnas) atau pesta diskon
12.12. Hal ini berhasil mencetak rekor sebelumnya pada 11.11 big sale shopee.
Shopee mencatat rekor terbaru dalam Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 12.12
dengan meraih Rp 1,3 triliun Gross Merchandise Value (GMV) hanya dalam 24 jam
perayaan Shopee 12.12 Birthday Sale. Selain itu, terdapat 80 juta barang
terjual dan lebih dari 81,51 juta kunjungan ke aplikasi Shopee pada puncak
program 12.12 birthday sale.
Menurut Siregar (2015) menyatakan bahwa konsumen Indonesia memiliki
karakter yang unik dalam berbelanja diantaranya, berpikir jangka pendek, tidak
terencana, berorientasi pada konteks dan menyukai merek luar negeri.
Berdasarkan hal tersebut, melihat pada karakteristik yang ada maka konsumen
Indonesia cenderung melakukan pembelian tidak terencana (impluse buying).
Impluse buying pada e-commerce sering terjadi karena adanya stimulus pada toko
online melalui berbagai program menarik festival belanja online dengan
kemudahan pembayaran elektronik. Menurut Wahyuni dan Rachmawati (2018)
menyatakan bahwa strategi promosi yang dilakukan toko online sering menimbulkan
impluse buying. Impulse buying terjadi ketika konsumen melihat produk atau
merek tertentu, kemudian konsumen menjadi tertarik untuk mendapatkannya,
biasanya karena adanya rangsangan yang menarik dari toko online tersebut. Hal
ini memberikan fakta bahwa tidak semua konsumen bertindak secara rasional dan
logis ketika melakukan pembelian secara online sehingga, dari situ muncullah
suatu fenomena yaitu impulse buying. Sebelumnya peneliti telah melakukan sebuah
pra-survei untuk melihat bagaimana perilaku pembelian konsumen Shopee di Bandar
Lampung. Survei ini dilakukan terhadap 100 orang yang merupakan konsumen dari
toko online Shopee Indonesia dengan hasil sebagai berikut:
Grafik 1.3
Hasil Pra-survei Perilaku Pembelian Shopee di Kota Bandar Lampung
Sumber: Hasil pra-survei, 201
Berdasarkan hasil dari
pra-survei yang telah dilakukan peneliti terhadap 100 orang yang merupakan
pengguna Shopee di Bandar Lampung, ditemukan fakta bahwa konsumen yang tidak
merencanakan barang yang ingin dibeli pada saat mengunjungi Shopee adalah
sebanyak 79 orang (79%), sedangkan konsumen yang membuat rencana pembelian
sebelum berbelanja adalah sebanyak 21 orang (21%). Dari data diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 79% konsumen tertarik terhadap stimulus yang
ditawarkan oleh Shopee Indonesia pada festival belanja online sehingga target
pra-survei melakukan pembelian impulsif.
Berdasarkan temuan
tersebut nyatanya tingkat impulsifitas pengguna aktif Shopee dapat dikatakan
cukup tinggi. Hal tersebut sejalan dengan temuan sebelumnya dari hasil
penelitian Wahyuni dan Rachmawati (2018) yang mengatakan bahwa impluse buying
timbul karena dorongan pengguna toko online yangmenyukai strategi promosi dalam
festival belanja online.
Impulse buying
merupakan pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang
cepat dan tidak direncanakan, kemudian diikuti dengan adanya konflik pada
pikiran dan dorongan emosional (Juliastuti, Hasanah dan Faizah, 2016). Menurut
Purnomo dan Riani (2018) menyebutkan bahwa perilaku pembelian impulsif sering
dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah pengalaman yang bersifat
hedonik. Sifat hedonik berorientasi pada rekreasi yang mementingkan aspek
kesenangan, kenikmatan, dan hiburan saat berbelanja. Ketika konsumen melakukan
pembelian impulsif disertai dengan perasaan yang sangat kuat, akan menimbulkan
karakter hedonic yang lebih kuat, sehingga konsumen yang terlibat dalam impulse
buying behavior, cenderung berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hedonic. Konsumen
cenderung terlibat dalam impulse buying ketika termotivasi oleh keinginan
hedonic atau dengan alasan non-ekonoomi, seperti perasaan menyenangkan,
fantasi, dan social atau kepuasan emosional (Wahyuni dan Rachmawati, 2018).
Hedonic Shopping
motivation merupakan keinginan seorang untuk mendapatkan suatu kesenangan bagi
dirinya sendiri yang dapat dipenuhi dengan cara mengunjungi toko online dengan
berbagai kemudahan yang telah di sediakan.Disaat seseorang senang mengkoleksi
suatu barang maka disaat itu pula seseorang akan terus menambah barang
koleksinya tanpa memikirkan harga dari barang yang akan dia beli tersebut.
Seseorang yang memiliki hedonic shopping yang tinggi cenderung menggunakan
pendapatan surplus mereka untuk membeli keinginan-keinginan baru mereka yang
terus tumbuh. Hedonic shopping memainkan peran penting dalam impulse buying
ketika didorong oleh keinginan hedonis atau sebab lain di luar alasan ekonomi,
seperti karena rasa suka terhadap suatu produk, senang, sosial dan pengaruh
emosional. Berdasarkan hal ini, Hedonic shopping memainkan peran penting untuk
menuntun konsumen melakukan perilaku impulse buying.
Sifat hedonik yang
mendorong impluse buying pada toko online Shopee ditimbulkan dari beberapa
fitur dan layanan yang tersedia. Tampilan desain website dan aplikasi Shopee
sangat menarik, mudah dan menyenangkan. Hal ini membuat pengguna merasakan
kenyamanan saat mengeksplor berbagai produk yang dijual di toko online
tersebut. Selain itu, pilihan berbagai produk dengan harga yang sangat beragam
membuat pengguna dapat mencari harga terbaik yang mereka inginkan. Kebanyakan
pengguna membuka aplikasi Shopee pada waktu yang relatif lama untuk
mengeksplorisasi produk baru yang dapat ditemukan di Shopee. Hal ini
mengindikasikan bahwa perasaan relax saat mengunjungi dan melihat berbagai
produk menarik di Shopee. Fitur menarik lainnya yang diberikan Shopee adalah
jaminan uang kembali 100% jika terjadi pereturan produk yang tidak sesuai.
Akhirnya, tanpa berfikir panjang pengguna melakukan pembelian implusif karena
dorongan hedonic saat berkunjung pada toko online Shopee.
Perusahaan e-commerce
pada umumnya akan menyesuaikan daftar harga mereka dan memberikan diskon atau
potongan harga untuk setiap pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalan jumlah
besar, dan pembelian diluar musim. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan pangsa
pasar yang lebih besar. Shopee 11.11 big sale dan 12.12 birthday sale
memberikan tawaran menarik untuk para pengguna aktifnya salah satunya yaitu
potongan harga (price discount) yang mencapai
50% untuk berbagai produk kebutuhan masyarakat. Price discount yang ditawarkan
Shopee sangat beragam pada berbagai produk yang dijual dalam kategori tertentu.
Sebagian besar konsumen menyukai aktivitas promosi yang memberikan benefit
langsung. Price Discount adalah salah
satu strategi promosi
penjualan dengan menawarkan produk
dengan harga yang
lebih rendah dari
seharusnya (Artana et al., 2019). Price discount merupakan promosi
penjualan yang paling banyak digunakan, baik penjualan online maupun offline
(Choi, 2019).
Menurut Wahyudi (2017),
dalam penelitiannya menyatakan bahwa price discount akan lebih memicu impluse
buying konsumen apabila produk yang ditawarkan memiliki harga yang murah barang
yang ditawarkan memiliki harga yang mahal. Penawaran produk dengan harga
yang lebih rendah
daripada seharusnya maka akan dapat menarik minat konsumen agar dapat
berbelanja lebih banyak. Keputusan pembelian pada akhirnya terjadi, karena
ketertarikan pada potongan harga sebuah produk tersebut.
Saat ini Shopee
menyediakan berbagai metode pembayaran yang sangat memudahkan konsumennya
bertransaksi yaitu kartu kredit online, kartu debit online, transfer bank,
shopepay, shopeepaylater, oneklik pembayaran kredivo dan berbagai metode
pembayaran lainnya. Menurut Juliastuti,
Hasanah dan Faizah, (2016) mengungkapkan bahwa seiring meningkatnya kebiasaan
masyarakat dalam berbelanja, hal ini didukung
pula dengan kemajuan
sistem keuangan berbasis tekonologi
yang mengeluarkan kartu
kredit, kartu debit, dan
e-money, sehingga konsumen berubah menjadi semakin
hedonistik dan impulsif. Hal ini menerangkan bahwa faktor pendukung
lainnya yang dapat memicu seseorang untuk berperilaku impulsif yaitu pembayaran
elektronik. Pembayaran eletronik ini semakin mempermudah proses transaksi jual
beli di toko online.
Berdasarkan penelitian
Alfaiz (2018) menyatakan impulsive buying behaviour dapat dipengaruhi hedonic
shopping motivation sedangkan, Variabel discount tidak berpengaruh terhadap
impulsive buying.Hedonic shopping berpengaruh karena pada dasarnya konsumen
didorong oleh kondisi yang mayoritas menyukai adanya promosi yang ditawarkan
sehingga konsumen lebih merasa diuntungkan dari segi financial serta didukung
aktivitas memilih-milih dan melihat produk sehingga membuat suasana hati atau
emosi seseorang memiliki perasaan senang dan gembira secara tidak langsung akan
berperilaku impulsive. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi
(2017) menujukkan bahwa pemberian price discount berpengaruh terhadap impulse
buying. Pemberian price discount dapat menjadi sumber kegiatan promosi bagi
perusahaan karena dapat menimbulkan stimulus untuk konsumen membeli suatu
produk sehingga dapat menambah keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, Konsumen
generasi millennial yang melakukan belanja online di media sosial tidak
terpengaruh oleh banyaknya uang yang tersedia. Toko online memberikan kemudahan
konsumen terutama dalam hal pembayaran dengan berbagai metode pembayaran
elektronik yang tersedia. Kemudahan pembayaran melalui elektronik dapat
meningkatkan pembelian impulsif (Muruganantham et al., 2013). Hal itu berarti
pembayaran elektronik dapat mempengaruhi impluse buying secara signifikan.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, dan didukung
dengan beberapa penelitian terdahulu. Peneliti akan memberi skripsi ini dengan
judul “Perilaku impulse buying di toko online Shopee dengan faktor hedonic
shopping motivation, price discount dan
pembayaran elektronik ”.
2. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar
belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hedonic motivation shopping
berpengaruh terhadap impulse buying pada toko online Shopee ?
2. Apakah price discount berpengaruh
terhadap impulse buying pada toko online Shopee?
3. Apakah pembayaran elektronik
berpengaruh terhadap impulse buying pada toko online Shopee?
4. Apakah hedonic shopping motivation,
price discount dan pembayaran elektronik berpengaruh terhadap impulse buying
pada toko online Shopee?
3. Ruang Lingkup Penelitian
1.3.1 Ruang Lingkup
Subjek
Ruang lingkup subjek
dalam penelitian ini adalah konsumen toko online Shopee.
1.3.2 Ruang Lingkup
Objek
Ruang lingkup objek
dalam penelitian ini adalah hedonic motivation shopping, price discount dan
pembayaran elektronik dan impulse buying behavior.
1.3.3 Ruang Lingkup
Tempat
Ruang lingkup tempat
dalam penelitian ini yaitu kota Bandar Lampung.
1.3.4 Ruang Lingkup
Waktu
Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai dengan bulan Maret 2020
1.3.5 Ruang Lingkup
Ilmu Penelitian
Ruang lingkup ilmu
penelitian dalam penelitian ini adalah manajemen pemasaran
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau data-data
serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Adapun tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui
pengaruh hedonic shopping motivation terhadap impulse buying pada toko online
Shopee.
2. Untuk mengetahui
pengaruh price discount terhadap impulse buying pada toko online Shopee.
3. Untuk mengetahui
pengaruh pembayaran elektronik terhadap impulse buying pada toko online Shopee.
4. Untuk mengetahui pengaruh hedonic
shopping motivation, price discount dan pembayaran elektronik terhadap impulse
buying pada toko online Shopee
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat peneltian
adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan
program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.5.2. Bagi Peneliti
Dengan hasil penelitian
ini untuk dapat mengetahui faktor-faktor mempengaruhi Keputusan Pembelian dan
perilaku konsumen dalam impluse buying serta diharapkan dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat bagi peneliti , sebagai pengetahuan tambahan bagi
peneliti selanjutnya dan masukan terhadap manajemen pemasaran mengenai faktor
faktor yang mempengaruhi Impluse Buying. Penelitian ini merupakan kesempatan
untuk menambah wawasan terhadap dunia praktisi pemasaran khususnya, yang
diaktualisasikan dengan didasarkan pada pengetahuan teoritis yang diperoleh di
bangku kuliah.
1.5.2. Bagi Institusi
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan khazanah keilmuan pengetahuan mengenai
perilaku pembelian implusif yang dilakukan konsumen dan faktor-faktor penyebab
serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
1.5.3 Bagi Perushaan
Penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengembangan perusahaan khususnya untuk
menentukan langkah-langkah yang efektif dalam menetapkan kebijakan perusahaan
yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian tidak
terencana pada Toko Online. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bukti
empiris faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian tidak terencana konsumen,
sehingga perusahaan e-commerce dapat memahami bagaimana konsumen merespon apa
yang melatarbelakangi pembelian mereka, sehingga produk pada toko online yang
ditawarkan mampu menghasilkan pembelian tidak terencana ( impulse buying ).
1.6 Sistematika
Penelitian
Untuk mempermudah dan
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan
dilakukan secara komprehensif dan sistematik meliputi:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan
tentang latar belakang dilakukan penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistmatika penyusunan penelitian.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisikan
landasan teori yang berupa penjabaran teori-teori yang mendukung perumusan
hipotesis serta sangat membantu dalam analisis hasil-hasil penelitian lainnya.
Terdapat hasil dari penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian
ini. Bab ini akan menjelaskan mengenai kerangka pemikiran penelitian yang akan
diteliti serta hipotesis yang timbul dari pemikiran tersebut.
BAB III Metode
Penelitian
Bab ini menjelaskan
tentang variabel penelitian, definisi operasional penelitian setiap variabel,
populasi dan sampel, jenis sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data,
metode analisis dalam pengolahan data, dan terakhir menjelaskan pengujuian
hipotesis.
BAB IV Hasil Penelitian
dan Pembahasan
Bab ini merupakan inti
dari pokok penelitian yang dilakukan. Bab hasil dan analisis membahas mengenai
deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, dan interpretasi penelitian.
BAB V Kesimpulan dan
Saran
Bab ini berisi
kesimpulan dari hasil analisis penelitian yang dilakukan, serta saran-saran
yang dapat menjadi bahan atau acuan untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Note:
Silahkan Tinggalkan Alamat email di kolom komentar untuk Full Skripsi
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances