MAKALAH
MEMAKSIMALKAN GEOSTRATEGI
INDONESIA
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD ROMI
16121110030
Kelas:
S01
MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU:
Banon Eko Susetyo, Drs.,M.Si
FAKULTAS EKONOMI
INFORMATICS AND BUSINESS
INSTITUT DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI............................................................................................................
KATA
PENGANTAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1
Latar
Belakang................................................................................................................
2
Rumusan
Maasalah.........................................................................................................
3
Tujuan
............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1.
GEOSTRATEGI................................................................................................................
2.
Implementasi
Geostartegi Indonesia ..............................................................................
...
3.
Ketahanan
Nasional Sebagai Geostrategi............................................................................
4.
Contoh
Kasus Geostrategi
Indonesia...................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................................................................................................
...............
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Memaksimalkan Geostrategi Indonesia. Meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Banon Eko Susetyo, Drs.,M.Si selaku
Dosen mata kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Bandar
Lampung, 15 Juli 2018
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Geostrategi adalah sebuah masalah yang teramat penting bagi
bangsa manapun, baik untuk masa depan, masa kini dan bahkan masa lampau. Karena
setiap negara dan bangsa tentunya membutuhkan strategi dalam pemanfaatan
wilayah yang mereka miliki sebagai salah satu ruang lingkup nasional. Ini semua
di lakukan hanya untuk menentukan sarana, kebijakan, tujuan nasional, perwujudan
kepentingan dan yang lainnya melalui sebuah pembangunan. Dengan cara ini sebuah
bangsa dan negara akan dinyatakan tetap ada dalam arti politis, hankam, sosial
budaya, ideologis dan ekonomis.
Geostrategi sendiri merupakan kata yang berasal dari geo dan
strategi yang bermakna bumi dan juga sebuah usaha yang memakai segala
seumberdaya kemampuan baik itu SDA maupun SDM yang di lakukan untuk pelaksanaan
berbagai kebijakan yang telah di putuskan. Geostrategi ini sendiri di artikan
sebagai aturan atau metode yang akan menjadi alat untuk perwujutan cita-cita
ataupun tujuan negara melalui sebuah proses pembangunan yang nantinya akan
mengarahkan sebuah bangsa dalam membuat keputusan maupun strategi pembanguan
yang terimajinasi dan terukur guna mencapai sebuah masa depan yang lebih aman,
bermatabat dan lebih baik.
Geostrategi awalnya didefinisikan sebagai geopolitik untuk
kepentingan militer, namun di Indonesia geostrategi adalah metode yang
digunakan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang tercantum pada
Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Oleh karena itu perlu pemanfaatan sumber
daya-sumber daya agar cita-cita tersebut tercapai dan dapat dipertahankan.
Geostrateginya Indonesia adalah Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional harus
diwujudkan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kesejahteraan dan pendekatan
keamanan. Pada tulisan saya ini, saya akan menjelaskan mengenai pendekatan
kesejahteraan. Sejahtera erat kaitannya dengan warga Indonesia. Warga Indonesia
akan sejahtera apabila hidup mereka tercukupi, apabila mereka makmur dan
apabila mereka tidak sengsara. Jika ingin kehidupan mereka tercukupi, maka
salah satunya adalah dengan pemaksimalan pemanfaatan sumber daya alam atau
kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan pemanfaatan yang maksimal, maka
warga-warga Indonesia hidupnya akan terjamin karena mereka tahu bagaimana cara
menggunakan sumber daya yang mereka punya di sekitar mereka. Apabila hidup
mereka terjamin dan mengalami peningkatan yang bagus maka akan membantu pula
dalam pembangunan Negara Indonesia menjadi negara yang lebih maju juga.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
yaitu :
·
Sudah maksimalkah
kebijakan geostratgi di Indonesia
·
Apa yang dimaksud
Geostrategi.
·
Contoh kasus
geostrategi.
3.
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini
bertujuan untuk :
·
Mengetahui geostrategi
Indonesia.
·
Memahami bentuk
geostrategi Indonesia.
·
Mengetahui
pemaksimalan geostrategi Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Geostrategi
Geostrategi, turunan dari geopolitik, adalah jenis
kebijakan luar negeri yang dipandu oleh faktor geografi. Faktor-faktor ini
melengkapi, menghambat, atau memengaruhi perencanaan politik dan militer.
Layaknya semua strategi, geostrategi berusaha menyamakan cara dengan hasil dalam
hal ini sumber daya suatu negara (terbatas atau tidak) dengan tujuan
geopolitiknya (lokal, regional, atau global).[butuh rujukan] Strategi berkaitan
dengan geografi sebagaimana geografi berkaitan dengan kebangsaan. Colin S. Gray
dan Geoffrey Sloan menyatakan bahwa "[geografi adalah] ibu dari
strategi."
Geostrategiwan,
berbeda dengan geopolitikus, mendukung strategi agresif, dan melihat geopolitik
dari sudut pandang nasionalis. Seperti teori politik lainnya, geostrategi
sangat bergantung pada geostrategiwan itu sendiri: kebangsaan strategiwan,
kekuatan sumber daya negaranya, cakupan tujuan negaranya, geografi politik pada
masa itu, dan faktor teknologi yang memengaruhi keterlibatan militer, politik,
ekonomi, dan budaya. Geostrategi dapat berfungsi secara normatif (mendukung
kebijakan luar negeri berdasarkan faktor geografi), analitis (menjelaskan
bagaimana kebijakan luar negeri dibentuk oleh geografi), atau prediktif
(memperkirakan keputusan kebijakan luar negeri suatu negara selanjutnya atas
dasar geografi).
Banyak
geostrategiwan yang juga ahli geografi. Mereka menguasai subbidang geografi
seperti geografi manusia, geografi budaya, geografi militer, dan geografi
strategis. Geostrategi sangat erat kaitannya dengan geografi strategis.
Setelah
Perang Dunia II, sejumlah pakar membagi geostrategi menjadi dua mazhab: teori
negara organik Jerman dan geostrategi Inggris-Amerika Serikat.
Kritikus
geostrategi mengatakan bahwa geostraegi adalah istilah ilmu semu yang dipakai
negara-negara besar sebagai pembenaran atas aspirasi imperialis atau
hegemoninya. Geostrategi dianggap tidak relevan karena teknologi semakin
canggih. Fokus esensialisnya terhadap geografi membuat para geostrategiwan
keliru dalam pelaksaanan kebijakan luar negeri.
2. Implementasi
Geostrategi Di Indonesia
Kekayaan
alam yang dimiliki Indonesia tentunya sangat banyak sekali, dari Sabang sampai
Merauke. Tak hanya hewani maupun nabati, tetapi kekayaan alam tambang pun ada
di Indonesia. Itu dikarenakan letak geografis Indonesia yang diapit oleh 2 Samudera
dan 2 Benua. Walaupun Indonesia juga berada pada jalur patahan lempeng bumi,
Indonesia masih mendapatkan dampak positif dari letaknya itu. Antara lain,
Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki kekayaan
alam yang beraneka ragam, memiliki keanekaragaman budaya karena adanya akulturasi
budaya dari berbagai negara.
Kembali
lagi ke pemanfaatan kekayaan alam yang belum maksimal, mengapa? Karena
terkadang warga Indonesia tidak tahu apa saja yang terdapat di tempat yang ia
tinggali, kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya juga dapat
mempengaruhi hal tersebut. Apalagi dalam hal untuk eksplorasi seperti itu
membutuhkan teknologi yang cukup baik, sayangnya Indonesia ini dalam bidang
teknologi belum terlalu mumpuni seperti negara-negara maju yang lain. Maka dari
itu, sesungguhnya diperlukan adanya inovasi di bidang teknologi guna penciptaan
ide-ide cemerlang. Namun ada hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
mengadakan inovasi tersebut? Apakah itu? Yaitu dengan peningkatan mutu
pendidikan, karena dengan tingginya mutu pendidikan Indonesia maka akan lahir
para observator dan juga peneliti yang siap meneliti apa saja sebenarnya yang
terkandung pada tanah-tanah Indonesia yang sangat banyak ini. Jika menemukan
sebuah hal yang baru, menemukan sebuah penemuan yang baru, menemukan sebuah
kekayaan alam yang baru, tinggal tunggu apalagi? Langsung saja dikerahkan
seluruh warga sekitar untuk membantu mereka dalam penilitian tersebut dan
meminta warga sekitar untuk selalu mengolah sumber daya tersebut dengan pantauan
peneliti-peneliti Indonesia.
Karena
ironi sekali, apabila yang menemukan kekayaan alam Indonesia adalah bukan dari
warga negara Indonesia itu sendiri. Ibaratnya, kita yang menempati, kita yang
merasakan, tapi kok kita tidak tahu apa saja yang terkandung di bawah tanah
yang kita tinggali? Maka sesungguhnya dengan bantuan yang besar dari pemerintah
dalam pemanfaatan sumber daya yang maksimal dapat membuat rakyat menjadi sangat
makmur dan sejahtera.
3. Ketahanan
Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Dalam
implementasi konsepsi ketahanan nasional dalam pembangunan nasional dapat
ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :
·
Ketahanan Nasional
Pada Aspek Politik
Ketahanan
pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Perwujudan
ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat,
dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik. Yaitu dengan mewujudkan
beberapa hal sebagai berikut :
o
Hubungan luar negeri
ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam
rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
o
Politik luar negeri
terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara
maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
o
Citra positif Indonesia
perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi,
pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
o
Perkembangan dunia
terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi
stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.
o
Langkah bersama negara
berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan
mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan
internasional.
o
Peningkatan kualitas
SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab
tantangan tugas yang mereka hadapi.
o
Perjuangan bangsa
Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga
negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.
·
Ketahanan Nasional
Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan
ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan yang datang dari Iuar maupun dari dalam negeri baik yang
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian
bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai
hal yaitu antara lain :
o
sistem ekonomi
Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang
adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
o
ekonomi kerakyatan
harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
o
struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar
sektor pertanian, industri serta jasa.
o
pembangunan ekonomi
memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
o
pemerataan pembangunan
dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar
sektor dan antar wilayah.
·
Ketahanan Nasional
Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan
di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan
baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang Iangsung maupun tidak
Iangsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan
sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat
yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera.
Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal
penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional.
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia
yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap
warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya
berdasarkan Pancasila
·
Ketahanan Nasional
Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan
pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang
dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan
memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan
keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
Memiliki
semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal
menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
Sadar
dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga
setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek
tersebut.
4. Contoh Kasus
Geostrategi Indonesia
A.
Masalah Perbatasan
Timor Timur Indonesia
Salah
satu contoh kasus geostrategi di Indonesia adalah masalah perbatasan negara
yang di lakukan oleh Timor Leste, sebuah negara baru yang mulai berdiri
semenjak lepas dari NKRI pada tahun 1999 silam. Ini merupakan sebuah kasus
geostrategi dimana masyarakat timor leste mengklaim wilayah Indonesia yang
tepatnya ada di perbatasan wilayah mereka dengan perbatasan wilayah indonesia
yaitu perbatasan antara Timor Leste dan kabupaten Timur Tengah Utara. Ada lima
titik yang belum bisa terselesaikan dengan baik yang akan dibawa ke meja PBB
sebagai bentuk Perwujudan Nilai Pancasila Bidang Politik. Lima titik tersebut
adalah Tubu Banat, Nimlat, Imbate, Sumkaem dan Haumeniana yang total luas di
kuasai oleh timor leste sebanyak 1.301 ha. Sedangkan tiga titik yang ada
diantara kelima titik tersebut ada di perbatasan Timor Leste dengan kabupaten
timur tengah dan di perbatasan belu. Penetapan batas lautpun menjadi imbas dai
lamanya dan berlarutnya penyelesaian masalah perbatasan ini.
B.
Sengketa Pulau Miangas
Indonesia – Filipina
Kemudian
contoh kasus geostrategi di Indonesia lainnya adalah sengketa perebutan pulau
Miangas yng di perebutkan Filipina dengan indonesia. Sengketa perebutan pulai
ini terjadi pada tahun 1979 silam dimana adanya perebutan antara pantai
Mindanao yang merupakan wilayah filipina dan pulau miangas di indonesia. Karena
jika mengkaji secara jauh maka kasus ini akan berbuntut panjang seperti halnya
Sejarah UUD. Pulau Miangas sendiri telah di putuskan menjadi bagian wilayah
Hindia Belanda pada tahun 1928, namun letak dari pulau ini yang berada di
sebelah perairan Filipina menyebabkan adanya sengketa tersebut. Bahkan
kepemilikan pulau ini semakin di perjelas dengan adanya tugu perbatasan yang
terjadi antara wilayah Indonesia dengan wilayah Filipina di tahun 1955.
C.
Batas Perairan Antara
Indonesia Dengan Malaysia di Selat Malaka
Ini
merupakan salah satu perselisihan yang di picu pada tahun 1969 dimana kala itu
Malaysia menyatakan bahwa mereka memiliki lebar wilayah 12 mil laut ketika
melakukan pengukuran garis dasar yang mengacu pada ketetapan di dalam Konvensi
Jenewa yang terjadi tahun 1958. Padahal indonesia sebenarnya lebih dahulu telah
melakukan penentapan batas wilayahnya sekitar 12 mil laut yang berada di garis
dasar ini juga termasuk selat malaka tentunya. Ini menjadi sebuah perseteruan
antara kedua belah pihak negara tersebut tentang batas dari laut wilayah
perairan mereka di selat malaka yang tidak sampai 24 mil laut. Namun pada tahun
1970 pada bulan februari hingga bulan maret, diadakan sebuah perundingan
tentang batas wilayah tersebut hingga akhirnya melahirkan sebuah perjanjian
tentang batas batas wilayah perairan yang dimiliki kedua negara di selat
malaka.
D.
Batasan Daratan
Indonesia Dengan Malaysia Mengenai Ambalat
Ini
adalah sengketa lain di contoh kasus geostrategi yang di alami oleh Indonesia
dengan malaysia karena perebutan wilayah ambalat. Perebutan terjadi karea
potensi dan keistimewaan pulau ambalat yang kaya akan kekayaan bawah laut dan
bahkan untuk sektor pertambangan minyak. Sengketa ini berdasar pada sebuah peta
baru yang di buat malaysia yang secara mengejutkan memasukan pulau ligitan dan
sipadan kedalam peta mereka tahun 1969 dan tentu saja hal ini membuat indonesia
tidak terima. Peran Warga Negara dalam Proses Pembangunan tentunya akan
terganggu dengan adanya hal tersebut. Karena penentuan itu di dasarkan oleh
aturan yang tidak jelas dan bersifat sepihak. Pengajuan dan pembaharuan sepuhak
tersebut membuat indonesia tidak menyetujui peta baru negara malaysia.
E.
Batas Daratan Di
Negara Indonesia dengan Singapura
Ini merupakan sebuah sengketa yang melibatkan negara
Indonesia dengan Singapura yenyang adanya penambangan di pasir laut di dekat
Kepri yang di lakukan pemerintah Singapura yang seharusnya mendapatkan
persetujuan Indonesia terlebih dahulu. Karena adanya aktifitas penambangan
tersebut menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem di bagian pesisir pantai
hingga banyak para nelayan di indonesia kehilangan pekerjaan mereka. Bahkan
keberadaan beberapa pulau kecil di indoensia kian terancan akibat dari
penambangan pasir laut yang paling serius karena telah ada kasus seperti pulau
nipah yang akhirnya tenggelam. Karena hal ini nantinya akan menyebabkan adanya
pergeseran dna perubahan antara batasan laut indonesia dengan wilayah
singapura, karena bentuk geografis indonesia menjadi berubah. Maka kementrian
pertahanan indoensia melakukan upaya untuk mereklamasi pulai nipa di tahun 2004
hingga tahun 2008 untuk menjual pasir pantai yang berada di pulau tersebut ke
pemerintah Singapura.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.
Geostrategi Indonesia bidang pengelolaan sumber daya alam
belum maksimal dan perlu adanya pemaksimalan atau pemantapan lagi dengan adanya
kerja sama antara pemerintah dengan warga. Dengan pemanfaatan sumber daya alam
yang maksimal, tentu dapat meningkatkan Ketahanan Nasional karena rakyat-rakyat
Indonesia akan lebih makmur dan sejahtera serta perlahan-lahan cita-cita
Indonesia akan tercapai yaitu pada aspek memajukan kesejahteraan umum.
Daftar pustaka
Hadi,Ismono. 2006. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sumarsono. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia.
Winarno. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances