MAKALAH
MENGELOLA
PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR, DAN LOGISTIK
DISUSUN
OLEH:
MUHAMMAD
ROMI
ANDIKA
AHMAD KURNIAWAN
RINI
SEPTIANI
FEMILYA
EKA WINANDA
PARYONO
AGUS
SURYANTO
Kelas:
S02
DOSEN
PENGAMPU:
Cahyani
Pratisti, S. Pi.,M. BA
FAKULTAS EKONOMI
INFORMATICS AND
BUSINESS INSTITUT DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2017
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI............................................................................................................
KATA
PENGANTAR............................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Maasalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan
................................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERDAGANGAN ECERAN............................................................................. 3
B.
PERDAGANGAN GROSIR .............................................................................. 10
C. LOGISTIK PASAR............................................................................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 23
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Mengelola Pedagang Eceran, Grosir Dan Logistik. Meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Cahyani
Pratisti, S. Pi.,M. BA selaku Dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
Bandar Lampung, 07 November 2017
Penulis,
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kebutuhan-kebutuhan yang muncul, seperti kebutuhan
konsumsi yang semakin tinggi dikarenakan keterbatasan waktu untuk keluarga
tersebut tetap dapat dipenuhi karena pada saat ini bisa dipenuhi dengan cara
instan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi gaya atau cara konsumsi dari
suatu keluarga khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pergeseran pola
konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan
instan,seperti halnya PT.Indofood Sukses Makmur Tbk yang bergerak di bidang
usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar
di Indonesia,Indofood telah berubah menjadi Pangan Solusi. Indofood terkenal sebagai perusahaan mapan dan pemain
utama dalam setiap kategori bisnis yang beroperasi. Dalam kegiatan usahanya,
Indofood memanfaatkan model bisnis yang tangguh.
Saat ini,perkembangan produk-produk dari Indofood
mengalami suatu pningkatan yang cukup pesat. Secara kuantitas,produk Indofood
dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif.
PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan
kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan
oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, PT
Indofood punya strategi untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia
dengan pengelolaan perdagangan eceran grosir dan logistik.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalah yaitu :
1.
Apa
Perdagangan Eceran, Grosir Dan Logistik?
2.
Berapakah Jenis Tingkatan Layanan?
3.
Berapa Jenis-Jenis Utama Organisasi
Eceran?
4.
Apa Saja Bagian Dari Keputusan
Pemasaran?
5.
Apa Itu Perdagangan Grosir?
6.
Apa Saja Jenis-Jenis Utama Pedagang
Grosir?
7.
Apa Itu Logistik Pasar?
C.
Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini
bertujuan untuk :
1.
Mengetahui perdagangan eceran?
2.
Mengetahui jenis tingkat layanan?
3. Mengetahui
jenis-jebis utama organisasi eceran?
4.
Mengetahui bagian dari keputusan pemasaran?
5.
Mengetahui perdagangan grosir?
6.
Mengetahui jenis-jenis utama pedagang grosir?
7.
Mengetahui logistik pasar?
BAB
II
PEMBHASAN
A.
PERDAGANGAN
ECERAN
Pengecer (retailing) atau toko eceran (retail store)
adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari
penjualan eceran. Semua organisasi yang menjual kepada konsumen akhir, naik
produsen, perdagangan grosir maupun pengecer merupakan usaha eceran.
1.
Jenis-jenis
Pengecer
Jenis-jenis pengecer yang sangat terkenal adalah
departemen store. Departemen store membutuhkan waktu 80 tahun untuk mencapai
kedewasaan, sedangkan outlet gudang eceran mencapai kedewasaan dalam waktu 10
tahun. Dibawah ini merupakan jenis-jenis pengecer utama:
Tingkatan layanan, Hipotesis roda-usaha-pengeceran
menjelaskan alasan jenis toko baru timbul. Jenis toko baru memenuhi berbagai
preferensi konsumen yang luas untuk
tingkat layanan dan layanan tertentu. Pengecer memosisikan diri mereka
menawarkan satu dari empat tingkat layanan:
·
Swalayan, adalah dasar dari semua
operasi diskon. Banyak konsumen bersedia untuk melakukan proses mencari
membandingkan memilih sendiri untuk menghemat uang.
·
Memilih sendiri, pelanggan mencari
barang mereka sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan.
·
Layanan terbatas, pengecer ini dapat
memiliki lebih banyak barang dan jasa belanja seperti kredit dan tawaran
pengembalian barang. Pelanggan membutuhkan lebih banyak informasi dan bantuan.
·
Layanan penuh, wiraniaga siap untuk
membantu dalam setiap tahap proses mencari membandingkan memilih. Pelanggan
yang suka ditunggui memilih toko jens ini.
Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual
melalui toko, usaha eceran non toko telah tumbuh lebih cepat daripada usaha
eceran toko. Usaha eceran nontoko dibagi menjadi empat kategori utama:
·
Penjualan langsung
Yang juga disebut penjualan multilevel dan pemasaran
jaringan, adalah industri multimiliar dollar, dengan ratusan perusahaan
menjualdari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan dirumah.
·
Pemasaran Langsung
Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog
pemasaran langung mencakup pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran
televisi respons langsung (home shopping network), dan belanja elektronik
(amazon.com, autobytel.com). ketika orang semakin terbiasa untuk berbelanja
lewat internet, mereka memesan ragam barang dan jasa yang lebih besar dari
sejumlah besar situs web.
·
Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, termasuk barang yang
dibeli secara tiba-tiba seperti rokok, minuman ringan, kopi, permen, surat
kabar, majalah dan produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan
panas, dan buku cerita. Mesin otomatis ditemukan di pabrik, kantor, toko eceran
besar, statsiun pompa bensin, hotel, restoran dan banyak tempat lainnya. Mereka
menawarkan penjualan 24 jam, pelayanan sendiri, dan barang yang selalu segar.
·
Layanan Pembelian
Pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu,
biasanya karyawan organisasi bear yang ingin membeli dari sejumlah pengecer
yang setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
2.
Lingkungan
Eceran Baru
Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan
yang lain dimana produsen merek nasional meletakan barang bermerek mereka di
semakin banyak tempat. Diferensiasi layanan juga telah tererosi. Banyak
dapertemen store telah memotong layanan dan banyak toko diskon meningkatkan
layanan toko mereka. Pelanggan menjadi pelanggan yang cerdas. Mereka tidak mau
lagi membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan
telah hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredit dari toko tertentu
karena kartu kredit bank telah diterima secara umum. Beberapa perkembangan
eceran lainya yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan
pengecer menjual :
·
Bentuk Dan Kombinasi Eceran Baru
·
Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
·
Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko
Dan Nontoko
·
Pertumbuhan Pengecer Raksasa
·
Penurunan Pengecer Pasar Menengah.
·
Pertumbuhan Investasi dalam Teknologi
·
Profil Global Pengeer Utama
3.
Keputusan
Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar
belakang, kita akan memperlajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar
sasaran, pilihan dan pengadaaan produk, harga, atmosfer toko dan pelayanan,
kegiatan dan pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
·
Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan
profil pasar sasaran , pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang
pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan media iklan , harga , serta
tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar sasaran bisa sangat
mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik, pengecer membagi
pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru untuk
memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar
ceruk.
·
Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan
belanja pasar sasaran. Pengecr harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk.
Pilihan produk terutama bisa sangat menantang dalam industri denga pergerakan
cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat masalah ketika mereka
beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-kemapanan” dan
bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh lebih
drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan kasual
Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya
secara cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya.
Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan
pilihan produk toko, yaitu, mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut
ini merupakan beberapa kemungkinan :
a. Menampilkan
merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.
b. Menampilakan
hampir seluruhnya barang merek pribadi.
c. Menampilakn
acara besar tentang barang yang unik.
d. Menampilkan
barang yang mengejudkan atau terus berubah.
e. Menampilkan
barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
f. Menawarkan
layanan penyesuaian (customization) barang.
g. Menawarakan
pilihan bagi target yang sangat dicari.
·
Perdagangan barang
Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer
harus menentukan sumber barang, kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat
perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus pembeli bertanggung jawab untuk
mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan presentasi wiraniaga. Produsen
menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan barang baru ke rak toko.
Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh pembeli, komite pembelian,
dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk langsung untuk
mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen, pemilihan,
pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang
sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
·
Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus
diputuskan dalam hubunganya dengan pasar sasaran, bauran dan jasa, dan
persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok harga markup tinggi,
volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga markup rendah,
volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer juga harus
memperhatikan taktik penetapan harga.
·
Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan
satu toko dari toko lainya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk
menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :
a. Layanan
pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan, tampilan
jendela dan interior.
b. Layanan
pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan hadiah,
penyesuaian dan pengembalian.
c. Layanan
tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir, restoran,
perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi.
Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi
berdasarkan layanan konsumen andal secara tepat, baik melalui tatap muka,
saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi.
·
Atmosfer toko
Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko.
Setiap toko mempunyai penampilan dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau
mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway meningkatkan laba dengan merenofasi
tambilan tokonya secara :
a. Dinding
b. Pencahayaan
c. Penandaan
d. Dapertemen
sayur dan buah
e. Lantai,
Roti dan kue
·
Kegiatan dan pengalaman toko
Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata
dan semen tradisional untuk memberi respon. Selain keunggulan alami mereka ,
seperti produk yang dapat benar-benar dilihat, disentuh, dan diuji oleh
pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada wajtu tunggu
pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan akasan
ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk
menarik perhatian pelanggan.
·
Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam
untuk menghasilkan pembelian. Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan
khusus, menerbitkan kupon diskon, dan membuat program penghargaan.
·
Keputusan lokasi
Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan
pewaralaba makanan cepat saji memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah
negara dimana mereka akan membuka gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat
menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut :
· Pusat
kawasan bisnis
· Pusat
belanja regional
· Pusat
perbelanjaan setempat
· Jalur
belanja
· Lokasi
didalam sebuah toko yang lebih besar.
4.
Perdagang
Eceran Produk-Produk PT Indofood
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle
merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang
memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
NO
|
PRODUCT
|
JUMLAH VARIAN RASA
|
1
|
Indomie
|
8
|
2
|
Indomie Special
|
2
|
3
|
Indomie Vegan
|
2
|
4
|
Indomie Regional
Flavor
|
11
|
5
|
Indomie Kriuk
|
3
|
6
|
Indomie Jumbo
|
2
|
7
|
Indomie SQN
|
6
|
8
|
Indomie Paket
|
4
|
9
|
Supermi Reguler
|
4
|
10
|
Supermi Sedaaap
|
3
|
11
|
Supermi Go Series
|
3
|
12
|
Sarimi
|
6
|
13
|
Sarimi Extra Besar
|
1
|
14
|
Sakura
|
6
|
15
|
Intermi
|
1
|
16
|
POP Mie
|
14
|
17
|
Mie Telor
|
2
|
18
|
Anak Mas
|
2
|
19
|
POP Bihun Special
|
4
|
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki
orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan
dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,
perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
·
Bag Noodle, yaitu mie instan dalam
kemasan bungkus; dan
·
Mie telor, yaitu mi yang dalam proses
pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan
pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan
menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari
proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai
kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan
direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Produk-produk PT Indofood dapat dengan mudahnya kita
temui dimanapun dalam bentuk eceran. Di toko-toko, warung kecil, pedagangan
asongan dan pedagang lainnya yang menjual produk ini dalam bentuk eceran. Visi
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama
makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya
kepada masyarakat dengan cara :
·
penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan
menggunakan armada penjualan sendiri yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
·
penjualan tidak langsung, meliputi
wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu
pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan
B.
PERDAGANGAN
GROSIR
Perdangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua
kegiataan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau
menjual kembali untuk keperluan bisnis. Pedanag grosisr disebut juga (
distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal. Pertama pedagang
grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka
berusaha berurusan denga pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir.
Kedua , transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan
pedagang grosir biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada
pengecer. Ketiga, pemerintah menanngani pedangan grosir dan pengecer dengan
cara berbeda berdaasarkan peraturan hukum dan bajak. Jenis – jenis Pedagang
Grosir Utama :
·
Pedagang grosir: mereka adalah pemborong
layanan penuh dan layanan terbatas, distributor, perusahaan pemasok pabrik.
·
Pedang grosir layanan penuh: memiliki
stok, memiliki tenaga penjulan, melakukkan pengiriman, menyedikan bantuan
manajemen.
·
Pedang grosir layanan terbatas: peagang
grosir penjualan tunai menjual lini terbatas barang pergerakan ke pengecer
kecil secara tunai.
·
Pialang dan agen: menfasilitasi
pembelian dan penjualan, dan mendapatkan komisi 2%-6% dari hrga jual. Fungsi
terbatas biasanya dikhususkan berdasarkan lini produk atau jenis pelanggan.
·
Cabang dan kantor produsen dan pengecer:
kegiatan perdanganan groir dilakukkan oleh penjual atau pembeli sendiri dan
buka melalu pedang grosir inependen.
·
Pedagang grosir khusus : pengumul
pertanian dan perusahaan lelang.
Secara umum , pedang grosir lebih efesien dalam
melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi:
·
Penjualan dan promosi
·
Pembelian dan pembentukkan pemilihan barang
· Pemecah
jumlah besaR
·
Pergudangan
·
Transportasi
·
Pembiayaan
· Penanggungan
risiko
·
Informasi pasar
· Layanan
manajemen dan konseling
1.
Tren
dalam Perdagangan Grosir
Keluhan utama produsen terhadap pedangan grosir
adalah : mereka tidak mempromosikan lini produk produsen secara agresif dan
lebih bertindak sebagai penggambil pesanan, mereka tidak menyimpan cukup banyak
persediaan sehingga gagal memenuhi pesanan pelanggan dengan cukup cepat, mereka
tidak memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang terbaru kepada
produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkun biaya mereka ,
dan mengenakan harga terlalu mahal pada layanan mereka. Salah satu dorongan
utma bagi pedang grosir adalah meningkan produktifitas aset dengan menggelola
persediaan dan piutang dengan lebih baik.
2.
Perdagangan
Grosir Produk PT Indofood
Grup Distribusi merupakan aset strategis yang
merupakan bagian penting dari operasi terintegrasi secara vertikal Indofood.
Jaringannya yang luas dan kemampuan distribusi nasional memastikan tersedianya
produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 1.100
titik distribusi / saham yang berada di daerah berpenduduk padat, Grup memiliki
akses yang siap ke gerai ritel modern dan tradisional di seluruh nusantara, dan
mendapat tempat untuk menerima informasi dan perkembangan terkini mengenai
perkembangan pasar lokal. Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk ini adalah berupa penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan
baku maupun barang yang siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan di gudang ini
adalah untuk menyimpan barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas
dan kuantitasnya. Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality
control.
Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk adalah berdirinya anak perusahaan bernama PT. Indomarco yang
memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh PT.
Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena
dalam pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT.
Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan
biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk
pesanan langsung ke pabrik.
PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani
produksinya mengantisipasi adanya keluhan pelanggan atau customer caranya
dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk dan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan dari pelanggan atau
customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga menyediakan customer Service dan Call
Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.
C.
LOGISTIK
PASAR
Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur
untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran
fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik prnggunaan, untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba. Perencanaan logistik pasar
mempunya 4 tahap :
1.
Memutuskan proposisi nilai perusahaan
bagi pelangganya.
2.
Memutuskan rancangan saluran dan
strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3.
Mengembangkan kesempurnaan oprasional
dalam peramalan penjualan, manajemen gudang, manajemen tranportasi, dan
manajemen bahan.
4.
Mengimplementasikan solusi dengan sistem
informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat
menemukan cara yang paling efisien untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan
melihat dua sistem pengiriman unggul. Sistem yang pertama meliputi pemesanan
piranti lunak untuk diunduh langsung kekomputer pelanggan. Sistem kedua
memungkin produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua solusi
itu menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan menyimpan
jutaan pirimgan dan buku petunjuk.
1.
Sistem
Logistik Terintegrasi
Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama
adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi, dan
tinggkat persediaan perusahaan. rencana produksi mengindikasikan bahan yang
harus dipesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui tranportasi kedalam,
memasuki wilayah pnerimaan, dan disimpan di persediaan barang mentah. Bahan
mentah diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung
atara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan menurunkan
tingkat persediaan barang jadi dan kegiatan manufakatur. Pesanan pelanggan
menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur
meningkatkanya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses
pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, tranportasi keluar,
gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
2.
Tujuan
Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar
mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat
yang tepat dengan biaya terendah.”Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan
sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat memaksimalkan layanan
pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama. Layanan
pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan
berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar.
Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut
memerlukan trade-off yang kuat, manajer harus mengambil keputusan berdasarkan
total sistem. Titik awalnya adalah mempelajari apa yang diperlukan pelanggan
dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman tepat
waktu, kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan memasok
mereka kembali dengan cepat.
M
= T + FW + VW +S
Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus
merancang sebuah sistem yang bisa meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan
ini. Setiap kemungkinan sistem logistik pasar akan menghasilkan biaya
berikut.
Di mana:
M = total
biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan
T = total
biaya angkut dari sistem yang direncanakan
FW = total
biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan
VW = total
biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari sistem yang direncanakan
S = total
biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan pengiriman di bawah sistem yang
direncanakan
Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan
pengamatan total biaya (M) yang berhubungan dengan berbagai sistem yang
direncanakan dan memilih sistem yang meminimalkannya. Jika sulit mengukur S,
perusahaan harus meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang
ditargetkan.
3.
Keputusan
Logistik Pasar
Perusahaan harus membuat empat keputusan utama
tentang logistik pasarnya: (1) Bagaimana harus menangani pesanan (pemrosesan)?
(2) Di mana kita harus meletakan stok kita (pergudangan)? (3) Berapa banyak
stok yang harus kita pegang (persediaan)? Dan (4) Bagaimana kita harus
mengirimkan barang (transportasi)?
·
Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat
siklus pemesanan sampai pembayaran—yaitu, waktu antara penerimaan pesanan,
pengiriman, dan pembayaran. Siklus ini mempunyai banyak langkah, termasuk
transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit
pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan
invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini, semakin
rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.
·
Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai
barang itu terjual karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi
penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah
yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan
persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi penyimpanan berarti barang
dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi.
Untuk mengurangi biaya gudang dan duplikasi persediaan, perusahaan dapat
mensentrlisasikan persediaannya di satu tempat dan menggunakan transportasi
yang cepat untuk memenuhi pesanan.
·
Persediaan
Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama.
Wiraniaga akan lebih suka jika perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok
untuk memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak
efektif biaya. Biaya persediaan meningkat semakin cepat ketika tingkat layanan
pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu berapa banyak penjualan dan laba
yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan yang lebih besar dan
menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian mengambil
keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan
manajemen mengetahui kapan dan berapa banyak barang yang dipesan. Ketika
persediaan menurun, manajemen harus tahu berapa tingkat stok yang diperlukan
untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini disebut titik pesanan (atau
pemesanan kembali). Titik pesana 20 berarti memesan kembali ketika stok
berkurang sampai 20 unit. Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan
stok dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang
dipesan. Semakin besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus
ditempatkan.
Menentukan Kuantitas
Pesanan Optimal
·
Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan
harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika ketika
barang itu tiba, yang semuanya mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan
pelanggannya, perusahaan dapat memilih diantara lima model transportasi: rel,
udara, truk, air, dan pipa. Pengirim mempertimbangkan kriteria seperti
kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas, ketersediaan. Kemudahan
penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing
utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa.
Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau
lebih model transportasi, berkat kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization)
terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan
antar dua model transportasi.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi,
kontrak, dan angkutan umum. Jika pengirim memiliki armada truk atau armada
udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan pribadi. Angkutan kontrak adalah
organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain
berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang
ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim
dengan tarif standar.
·
Pelajaran Organisional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari
strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan harga. Sistem logistik harus
memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan elektronik di antara semua
pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan
logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus
melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan.
Melaksanakan logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.
Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan
logistik dati pelanggan besar akan meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan
menginginkan pengiriman yang lebih sering sehingga mereka tidak harus menyimpan
persediaan yang banyak. Mereka menginginkan waktu siklus pesanan yang lebih
singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan ketersediaan stok yang tinggi.
Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung dibandingkan palet
terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih ketat.
Mereka mungkin menginginkan penyesuaian kemasan, pembelian label harga, dan
pembuatan tampilan.
Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak
permintaan ini, tetapi setidaknya mereka dapat menetapkan program logistik yang
berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan yang berbeda. Perusahaan
yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap kebutuhan
pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi
terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai
pelanggan.
4.
Logistik
PT Indofood
A.
Sistem Persediaan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang
Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle
, PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :
·
Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang
digudang akan mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe
Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk
memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung
terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan
oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak,
dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg.
Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah
memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
·
Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung
dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan
dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang
agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet,
sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan
maksimal tepung adalah 10 zak per palet.
·
Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First
In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan
lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat
bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang
terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang
bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan
akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
B.
Proses
Produksi yang Terjadi di PT. ISM
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan
tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting
(pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan
dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
·
Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan
pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali
(campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga
diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak
lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32%
sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15
menit dengan suhu 35oC.
·
Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut
masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui
beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan
terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa
kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut,
homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran
yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal
lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
·
Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi
untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie
tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut
waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam
beberapa jalur.
·
Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian
mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa
yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung
selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie
mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan
terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.
·
Cutting and Folder atau Pemotongan dan
Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses
memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama
panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong
dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
·
Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan
mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar
panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam
waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar
air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah
penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
·
Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong
yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie
yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk
mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh
suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang
rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket
selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada
permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya
proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi
pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang
terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin
sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya
produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan
produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass
production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain
produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
C.
Output
Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle
merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang
memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
NO
|
PRODUCT
|
JUMLAH VARIAN RASA
|
1
|
Indomie
|
8
|
2
|
Indomie Special
|
2
|
3
|
Indomie Vegan
|
2
|
4
|
Indomie Regional
Flavor
|
11
|
5
|
Indomie Kriuk
|
3
|
6
|
Indomie Jumbo
|
2
|
7
|
Indomie SQN
|
6
|
8
|
Indomie Paket
|
4
|
9
|
Supermi Reguler
|
4
|
10
|
Supermi Sedaaap
|
3
|
11
|
Supermi Go Series
|
3
|
12
|
Sarimi
|
6
|
13
|
Sarimi Extra Besar
|
1
|
14
|
Sakura
|
6
|
15
|
Intermi
|
1
|
16
|
POP Mie
|
14
|
17
|
Mie Telor
|
2
|
18
|
Anak Mas
|
2
|
19
|
POP Bihun Special
|
4
|
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki
orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan
dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,
perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
·
Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan
bungkus; dan
·
Mie telor, yaitu mi yang dalam proses
pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan. Pengemasan mie adalah proses
penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya
dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan
dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai
kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan
direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen ahir untuk penggunaan
pribadi dan non bisnis. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada
konsumen akhir, apakah itu produsen, pedagang besar , atau pengecer melakukan
eceran.
Organisasi-organisasi eceran mencapai banyak ekonomi
skala, seperti daya beli yang lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan
karyawan yang lebih terlatih. Jenis-jenis utama eceran korporat adalah jaringan
sukarela, koperasi pengecer, koperasi konsumen, organisasi waralaba, dan
konglomerat perdagangan.
Strategi logistic pasar harus berasal dari strategi
bisnis, bukab semata-mata dari pertimbvanmgan baiay. Siytem logistic tersebut
harus sarat dengan informasi dan membentuk hubungan elektronik disemua pihak
yang berkepentingan. Persusdahaan tersebut harus menetapkan sasaran-sasaran
logistiknya utuk mengimbangi atau melebihi standar layanan pesaing dan
seharusnya melibatkan snggota-anggota semua team yang relevan dalam proses perencanaa
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Kotler Philip, Manajemen pemasaran edisi ketiga
belas jilid 2, jakarta : Erlangga
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances